PALANGKA RAYA - Perbedaan sudut pandang dalam menyingkapi keadaan sosial, ekonomi dan budaya, dalam persepsi Berorganisasi Kemasyarakatan (Ormas), tentukn ada dalam setiap individual organisasi tersebut.
Dalam struktur tubuh organisasi, terkadang ada cara pandang berbeda dari setiap anggota Ormas, tak terkecuali dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/RT) tersebut.Β
Seperti contoh, Ormas Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) yang juga ada, permasalahan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), yang secara individual bukannya melibatkan seluruhnya dalam struktur.
Hermanus Susilo, mewakili Ormas TBBR, mempertanyakan penolakan di Kalteng, hal tersebut disampaikan Via Whatshap dan telepon kepada media ini, 2 Maret 2022.
"Dalam mencapai kemupakatan, tentunya wajar ada perbedaan dan saling menyalahkan, " ungkapnya.
Hal ini, menyingkapi adanya isu yang berkembang, disaat Pertemuan Silatuhrami Ormas Se Kalimantan, di Rumah Betang jalan Sotoyo, Pontianak, Kalimantan Barat.
"Kita bukan menyerang, tapi kita ingin menyampaikan, bagaimana bisa tercapai kemupakatan, yang selama ini tidak ada Konsilidiasi antar keduanya, " kata Hermanus Susilo.
Pengiat Budaya dan Tokoh Masyarakat Kalbar ini menyampaikan, jangan ada perbedaan ataupun perselihan dalam tubuh masyarakat Dayak khususnya, sehingga dapat memecahkan kesukuan.
"Dalam perbedaan itu wajar persepsi cara pandang Lembaga, tapi itulah yang bisa membuat kita baik, tapi tujuan kita satu, bagaimana Dayak bisa bersatu dalam perbedaan itu, " paparnya.
Menyingkapi permasalah penolakan Ormas TBBR di Kalteng, beliau juga akan mengedepankan Permusyawarah adat yang ada, dan berharap nantinya bisa terjalin Silatuhrami baik antar kedua Daerah.
" Kemarin itu, kami ingin mempertanyakan oknum bukan Ormas, karena apa yang dilakukannya secara individual sudah membuat gerah, jangan salah menilai saat kegiatan ormas Kalteng di Pontianak, kami mendukung, tapi harapan kami, agar kedepannya bisa terjalin kembali silatuhrami, " tandasnya.
Sementara itu, ketua Koalisi Ormas Kalteng saat di Pontianak, Ducun Helduk Umar, menyingkapi ini, akan berupaya mengadakan konsilidiasi antar keduanya, supaya kedepannya lebih baik.
"Tidak ada hal yang sifatnya Prontal, namun telah diupayakan dan akan dilaksanakan perdamain, tapi tetap menghargai acara adat Dayak Kalteng, " kata Ducun.
Hal itu dengan harapan, agar jangan disalah artikan, kita akan duduk satu tujuan dan hal yang terdahulu bisa diperbaiki. Kemudian, oknum yang bersangkutan bisa intropeksi diri.
"Sudah disampaikan, nantinya bisa dilaksanakan di Kalteng, " ungkap Ducun mewakili.
Selain itu, dilansir media ini, Ketua DAD Kalbar, Jakius Sinyor, menyingkapi permasalahan ini dan akan secepatnya melaksanakan perdamain musyawarah adat keduanya di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
"Dewan Adat Kalbar menyingkapi keadaan ini, dan berharap dalam waktu dekat akan melaksanakan pertemuan di Palangka, Kalteng, " kata Β Jakius Sinyor. (//IG/)
Β
Β